Djadjang
Nurdjaman selaku pelatih Persib mengaku puas melihat penampilan agresif pasukannya saat
menjamu Persiwa Wamena di Stadion Siliwangi, Kamis 17 Januari 2013.
Dalam duel ini, Persib menyudahi perlawanan Persiwa Wamena dengan skor
4-2.
Strategi Djajang dengan tidak memainkan satu pun gelandang bertahan di babak pertama membuat daya gedor Maung Bandung memang meningkat. Sepanjang 45 menit, Maung Bandung berhasil menciptakan tiga gol lewat M Ridwan, Kenji Adhiciara, dan Herman Dzumafo.
Satu gol lainnya lahir di babak kedua, juga lewat Kenji Adhiciara. Sedangkan gol balasan Persiwa diborong oleh Camara Sekou.
Meski puas dengan agresivitas Maung Bandung, Djajang tetap menyadari kelemahan dalam strategi yang diterapkannya. Namun dia enggan menyalahkan para pemainnya atas dua gol balasan yang berhasil diciptakan oleh Badai Pegunungan dalam laga ini.
Pada laga ini, pelatih berusia 54 tahun tersebut memainkan dua gelandang serang, Firman Utina dan Geroges Parfait Mbida Messi. Sedangkan dua pemain jangkar yang selama ini diandalkan, Asri Akbar dan Hariono justru disimpan di bangku cadangan.
"Firman dan Mbida Messi memang sama-sama pemain bertipikal gelandang serang. Sepanjang babak pertama sebenarnya, seringkali ada celah yang membuat pertahanan kita terancam. Namun, dengan memainkan skema yang lebih menyerang kami terbukti bisa mendapatkan gol secara cepat dan unggul tiga gol di babak pertama," jelas Djajang seusai pertandingan.
"Sayangnya di babak kedua tempo permainan tidak bisa dijaga dengan baik dan para pemain Persiwa memanfaatkan hal ini untuk membalas dengan dua gol. Buat saya dua gol Persiwa tadi bukan karena penyakit Persib dan saya tak mengatakan itu sebagai penyakit Persib. Sebab gol Persiwa murni karena situasi dan strategi permainan," lanjut Djajang.
Sementara itu, pelatih Persiwa memuji semangat bertanding para pemainnya yang berusaha bangkit meski sempat tertinggal 3 gol di babak I. "Masalahnya kami hanya terlambat panas. Meski dalam kondisi tertinggal jauh dari Persib, kami bisa bangkit di babak kedua. Apalagi para pemain Persib terlihat sudah kelelahan dan kami bisa membalas dengan dua gol." (umi)
Strategi Djajang dengan tidak memainkan satu pun gelandang bertahan di babak pertama membuat daya gedor Maung Bandung memang meningkat. Sepanjang 45 menit, Maung Bandung berhasil menciptakan tiga gol lewat M Ridwan, Kenji Adhiciara, dan Herman Dzumafo.
Satu gol lainnya lahir di babak kedua, juga lewat Kenji Adhiciara. Sedangkan gol balasan Persiwa diborong oleh Camara Sekou.
Meski puas dengan agresivitas Maung Bandung, Djajang tetap menyadari kelemahan dalam strategi yang diterapkannya. Namun dia enggan menyalahkan para pemainnya atas dua gol balasan yang berhasil diciptakan oleh Badai Pegunungan dalam laga ini.
Pada laga ini, pelatih berusia 54 tahun tersebut memainkan dua gelandang serang, Firman Utina dan Geroges Parfait Mbida Messi. Sedangkan dua pemain jangkar yang selama ini diandalkan, Asri Akbar dan Hariono justru disimpan di bangku cadangan.
"Firman dan Mbida Messi memang sama-sama pemain bertipikal gelandang serang. Sepanjang babak pertama sebenarnya, seringkali ada celah yang membuat pertahanan kita terancam. Namun, dengan memainkan skema yang lebih menyerang kami terbukti bisa mendapatkan gol secara cepat dan unggul tiga gol di babak pertama," jelas Djajang seusai pertandingan.
"Sayangnya di babak kedua tempo permainan tidak bisa dijaga dengan baik dan para pemain Persiwa memanfaatkan hal ini untuk membalas dengan dua gol. Buat saya dua gol Persiwa tadi bukan karena penyakit Persib dan saya tak mengatakan itu sebagai penyakit Persib. Sebab gol Persiwa murni karena situasi dan strategi permainan," lanjut Djajang.
Sementara itu, pelatih Persiwa memuji semangat bertanding para pemainnya yang berusaha bangkit meski sempat tertinggal 3 gol di babak I. "Masalahnya kami hanya terlambat panas. Meski dalam kondisi tertinggal jauh dari Persib, kami bisa bangkit di babak kedua. Apalagi para pemain Persib terlihat sudah kelelahan dan kami bisa membalas dengan dua gol." (umi)
0 comments:
Post a Comment